Pekerjaan paling menyeram dan mengerikan
Percaya atau tidak mencari mayat telah menjadi rutin harian seorang 
lelaki bernama Wei Xinpeng. Dia telah bertahun-tahun melakukan pekerjaan
 tersebut dengan tekun meskipun kedengaran sangat aneh.
Wei Xinpeng, lelaki separuh umur yang biasa memburu mayat di Sungai 
Kuning. Wei, seperti diungkapkan oleh  portal berita BBC, kerap 
memulakan aktivitinya dengan melepak sambil merokok di tepi sungai 
kuning. Matanya tetap tajam mengamati aliran Sungai Kuning yang keruh. 
Dia yakin, sungai itu pasti selalu menyimpan mayat manusia, entah korban
 kecelakaan, dibunuh, atau pun bunuh diri.
Lelaki berusia 55 tahun itu seperti telah hafal betul aliran sungai 
Kuning, dan dia faham dengan melihat ke mana arus membawa mayat-mayat 
yang tenggelam di sungai itu. Biasanya, Wei mendayung perahunya ke  satu
 jambatan kecil di hilir. Di sana, biasanya mayat  tersangkut di celah 
besi jambatan. Dalam tujuh tahun terakhir, mencari mayat kini adalah 
kegiatan rutin Wei. Dia menjual penemuannya (mayat) itu ke ahli keluarga
 mangsa. “Saya memberi penghargaan kepada si mayat,” ujarnya seperti 
dilansir BBC.
Wei mengaku telah mengumpulkan lebih 500 mayat dari dasar sungai. 
“Orang-orang ini mati dengan cara menyedihkan,” ujar Wei. Dia 
mengumpulkan mayat penemuannya itu di satu teluk kecil yang tidak dibawa
 arus. Mayat-mayat beragam bentuk itu dikumpulkan di sana. BBC 
melaporkan, di teluk kecil itu ada empat mayat yang tubuhnya telah kaku,
 dengan kepala tertelungkup ke bawah. Setiap kali berhasil menangguk 
mayat,  Dia menyebut ciri fisikal mayat itu, sehingga ahli keluarga yang
 bersangkutan dapat segera mengenalinya. Biasanya, ahli keluarga si 
mayat akan menelefon Wei, dan meminta dihantarkan ke tempat dia 
menyimpannya.
Wei membawa ahli keluarga si mayat ke teluk kecil itu. Dia  
membalikkan tubuh si mayat agar wajahnya dapat terlihat. Jika ahli 
keluarga si mati ingin membawanya pulang, maka mereka harus membayar 
wang (sebangai penat lelahnya) lebih dari US$500,  Wei mengatakan, 
selama ini dia telah menjual sekitar 40 mayat. Tapi kadang2, keluarga si
 mayat enggan membayar, dan pulang tanpa membawa jenazah yang ditemui 
Wei. “setelah Mereka melihat sebentar, lalu pergi tanpa berkata apa-apa.
 Mereka tak membawanya pulang,” ujar Wei.
Jika sudah begini, Wei terpaksa harus menguburkan mayatnya secara 
pantas. Soalnya, pemerintah akan membiarkan mayat yang ditemuai membusuk
 tanpa melakukan apapun. Wei mengatakan apa yang dia lakukan bukan 
semata-mata kerana wang, tapi kerana alasan lebih pribadi. Dia pun 
berkisah. Pekerjaan ini, kata Wei, bermula dari usahanya untuk mencari 
anaknya sendiri, yang tenggelam di Sungai Kuning. “Anak saya tenggelam 
di sungai ini dan saya tidak dapat menemui mayatnya. Sangat menyakitkan.
 Itu sebabnya saya melakukan pekerjaan ini,” ujar Wei. Putra Wei sampai 
sekarang belum ditemui.Sumber
 


 
No comments:
Post a Comment