Pernahkah Anda mendengar kisah tentang dua malaikat yang diutus oleh Allah turun ke bumi untuk diuji seperti manusia? ada beberapa kalangan ulama yang berpendapat demikian dan kisah ini pun akhirnya dipercaya oleh sebagian umat Islam.
Kisah tersebut bermula ketika malaikat merasa heran dengan tingkah laku manusia yang selalu berbuat kerusakan, kemudian Allah ingin membuktikan bahwa apa yang dilakukan manusia itu adalah karena mereka memiliki hawa nafsu sehingga Allah memerintahkan kedua malaikat yaitu Harut dan Marut untuk turun ke bumi tepatnya ke negeri Babil (Iraq) dan diuji dengan hawa nafsu sehingga kedua malaikat tersebut berbuat kerusakan, maksiat dan sebagainya seperti apa yang dilakukan manusia.
Kisah tersebut terdapat dalam kitab hadits Imam Ahmad al-Musnad II/134 no. 6178, Ibnu Hibban dalam Shohih-nya XIV/63 no.6186, Ibnu Abi ad-Dunya dalam Al-Uqubat no.222, Abd bin Humaid dalam Al-Muntakhob no.787, dan sebagainya.
Namun kisah tentang dua malaikat tersebut adalah tidak benar karena derajat hadits tersebut adalah hadits batil dan tidak benar datangnya dari Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimana kisah sebenarnya? beginilah kisah tentang Harut dan Marut dalam Alquran.
Kisah Harut dan Marut terdapat dalam kitab suci Alquran, tepatnya dalam surat Al-Baqarah ayat 102, dimana Allah berfirman:
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." [QS. Al-Baqarah ayat 102]
Kisah tersebut bermula ketika malaikat merasa heran dengan tingkah laku manusia yang selalu berbuat kerusakan, kemudian Allah ingin membuktikan bahwa apa yang dilakukan manusia itu adalah karena mereka memiliki hawa nafsu sehingga Allah memerintahkan kedua malaikat yaitu Harut dan Marut untuk turun ke bumi tepatnya ke negeri Babil (Iraq) dan diuji dengan hawa nafsu sehingga kedua malaikat tersebut berbuat kerusakan, maksiat dan sebagainya seperti apa yang dilakukan manusia.
Kisah tersebut terdapat dalam kitab hadits Imam Ahmad al-Musnad II/134 no. 6178, Ibnu Hibban dalam Shohih-nya XIV/63 no.6186, Ibnu Abi ad-Dunya dalam Al-Uqubat no.222, Abd bin Humaid dalam Al-Muntakhob no.787, dan sebagainya.
Namun kisah tentang dua malaikat tersebut adalah tidak benar karena derajat hadits tersebut adalah hadits batil dan tidak benar datangnya dari Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimana kisah sebenarnya? beginilah kisah tentang Harut dan Marut dalam Alquran.
Kisah Harut dan Marut terdapat dalam kitab suci Alquran, tepatnya dalam surat Al-Baqarah ayat 102, dimana Allah berfirman:
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." [QS. Al-Baqarah ayat 102]
Kisah sebenarnya adalah bahwa malaikat yang bernama Harut dan Marut ini adalah malaikat yang diutus Allah untuk mengajarkan sesuatu yang baik kepada warga Babil yang pada saat itu tengah dalam kegelisahan dan kesyirikan akibat tersebarnya sihir.
Awal mula tersebarnya sihir tersebut bermula ketika para tawanan Raja Nebucadnezar yaitu orang-orang Yahudi mulai memainkan sihir, bangsa Yahudi memang dikenal sebagai bangsa yang mahir dan mengetahui banyak tentang ilmu sihir.
Mereka mulai menakut-nakuti warga Babil dengan ilmu sihir sehingga warga Babil menjadi ketakutan dan gelisah karena sihir tersebut mampu menebarkan penyakit dan hal-hal mudharat lainnya.
Kemudian Allah mengutus dua orang malaikat yakni Harut dan Marut ke kota Babil untuk menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran warga Babil terhadap akibat dari sihir tersebut.
Harut dan Matut diutus untuk mengajarkan sihir kepada warga Babil, namun bukan untuk melakukan kejahatan. Mereka hanya mengajarkan sihir kepada warga Babil semata-mata hanya untuk memberikan pengetahuan tentang hakikat sihir tersebut.
Kemudian ketika Harut dan Marut turun, warga Babil banyak yang datang kepada mereka berdua untuk belajar ilmu sihir. Namun, sebelum mengajarkan sihir tersebut keduanya memperingatkan kepada mereka agar nantinya jangan menjadi kafir. Ucapan mereka diabadikan dalam Alquran:
"...sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir"..." [QS. Al-Baqarah ayat 102]
Kemudian Harut dan Marut pun mulai mengajarkan sihir kepada orang-orang tersebut untuk melenyapkan sihir yang ditebarkan oleh orang-orang Yahudi. Setelah tugas kedua malaikat itu selesai, Harut dan Marut kembali ke langit. Namun warga kota Babil malah lupa dengan peringatan yang telah dikatakan oleh Harut dan Marut, mereka justru menggunakan sihir tersebut untuk berbuat kerusakan dengan sihir tersebut sehingga negeri tersebut semakin rusak.
Dari kisah Harut dan Marut ini Allah telah memberikan hikmah dan peringatan yang terdapat dalam akhir ayat surat Al-Baqarah ayat 102, Allah berfieman:
"...Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." [QS. Al-Baqarah ayat 102]
Itulah kisah malaikat Harut dan Marut yang sebenarnya, mereka taat kepada perintah Allah SWT. Sedangkan kisah yang mengatakan bahwa Harut dan Marut adalah malaikat yang sedang di uji oleh Allah SWT adalah kisah yang bersumber dari kisah Israiliyat. Semoga tulisan ini bermanfaat, dan mohon maaf apabila ada kekurangan.
Awal mula tersebarnya sihir tersebut bermula ketika para tawanan Raja Nebucadnezar yaitu orang-orang Yahudi mulai memainkan sihir, bangsa Yahudi memang dikenal sebagai bangsa yang mahir dan mengetahui banyak tentang ilmu sihir.
Mereka mulai menakut-nakuti warga Babil dengan ilmu sihir sehingga warga Babil menjadi ketakutan dan gelisah karena sihir tersebut mampu menebarkan penyakit dan hal-hal mudharat lainnya.
Kemudian Allah mengutus dua orang malaikat yakni Harut dan Marut ke kota Babil untuk menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran warga Babil terhadap akibat dari sihir tersebut.
Harut dan Matut diutus untuk mengajarkan sihir kepada warga Babil, namun bukan untuk melakukan kejahatan. Mereka hanya mengajarkan sihir kepada warga Babil semata-mata hanya untuk memberikan pengetahuan tentang hakikat sihir tersebut.
Kemudian ketika Harut dan Marut turun, warga Babil banyak yang datang kepada mereka berdua untuk belajar ilmu sihir. Namun, sebelum mengajarkan sihir tersebut keduanya memperingatkan kepada mereka agar nantinya jangan menjadi kafir. Ucapan mereka diabadikan dalam Alquran:
"...sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir"..." [QS. Al-Baqarah ayat 102]
Kemudian Harut dan Marut pun mulai mengajarkan sihir kepada orang-orang tersebut untuk melenyapkan sihir yang ditebarkan oleh orang-orang Yahudi. Setelah tugas kedua malaikat itu selesai, Harut dan Marut kembali ke langit. Namun warga kota Babil malah lupa dengan peringatan yang telah dikatakan oleh Harut dan Marut, mereka justru menggunakan sihir tersebut untuk berbuat kerusakan dengan sihir tersebut sehingga negeri tersebut semakin rusak.
Dari kisah Harut dan Marut ini Allah telah memberikan hikmah dan peringatan yang terdapat dalam akhir ayat surat Al-Baqarah ayat 102, Allah berfieman:
"...Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." [QS. Al-Baqarah ayat 102]
Itulah kisah malaikat Harut dan Marut yang sebenarnya, mereka taat kepada perintah Allah SWT. Sedangkan kisah yang mengatakan bahwa Harut dan Marut adalah malaikat yang sedang di uji oleh Allah SWT adalah kisah yang bersumber dari kisah Israiliyat. Semoga tulisan ini bermanfaat, dan mohon maaf apabila ada kekurangan.
No comments:
Post a Comment