Wednesday, 13 July 2016
Dialog dengan Jin muslim (mengungkap misteri UFO / ALIEN)
Pendahuluan
Didalam sebuah buku yang berjudul Hiwar Shahafiy Ma’a Jinni Muslim yang
ditulis oleh ahli spiritual berkebangsaan Saudi Arabia Muhammad Isa Daud.
Dengan perantara tubuh manusia beliau telah berhasil melakukan percakapan
dengan dengan Jin yang beragama islam, dan mengabadikan dalam sebuah
buku.
Dalam percakapan tersebut beliau mencoba mengorek-ngorek keterangan
darinya berupa misteri-misteri besar dikalangan manusia yang salah satunya
adalah tentang kebohongan yang sudah berhasil ditanamkan oleh bangsa
Syetan pada kalbu umat manusia bahwa roh orang yang meninggal terkadang
bergantayangan di dunia (menentang faham ‘hari pembalasan kubur’).
Yang lainnya, yang akan dibahas disini adalah menguak misteri apakah /
siapakah sebenarnya UFO (Unidentified Flying Object) yang dianggap makhluk
luar angkasa mendatangi bumi. Sedangkan sampai sekarangpun belum ada
teori pasti dari para ahli bahwa memang terdapat planet di jagad raya ini yang
dihuni oleh makhluk lain selain manusia.
Hal inipun telah menjadi salah satu project khusus FBI, CIA maupun NASA yang
hingga kini hasilnya masih berupa asumsi dan teori-teori sementara saja tentang
siapa sebenarnya makhluk UFO itu.
Juga akan diurai keterangan darinya tentang apakah sebenarnya misteri yang
tersimpan di kawasan Segitiga Bermuda yang telah menghilangkan beberapa
kapal maupun pesawat. Hingga kini kawasan tersebut menjadi momok
dikalangan manusia untuk melewatinya.
Sekelumit Tentang Jin Muslim Tersebut
Jin muslim yang berdialog dengan penulis tersebut berasal dari Bombay, India.
Sebelumnya dia adalah pemeluk agama lain.
Berumur 180 tahun menurut pengakuannya. Menurut kabarnya setelah dia
masuk Islam, diikuti pula oleh sekitar sepuluh ribu Jin, yang merupakan
pengawal-pengawal dan pendampingnya. Jin tersebut adalah pemimpin besar,
punya pengaruh dan wibawa dikalangannya, di Bombay.
Dengan usaha yang menghabiskan tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit,
penulis akhirnya berhasil mengundangnya melalui tubuh seorang laki-laki untuk
akhirnya melakukan percakapan dengannya yang berhasil direkam dan
diabadikan dalam sebuah buku.
Masih Adakah Iblis Pada Zaman Ini? (Sebagian kutipan terjemah dari buku
tersebut)
Kita semua mengetahui siapakah makhluk yang menyebabkan kakeng moyang
kita Nabi Adam AS dan istrinya Hawa diusir dari syurga oleh Allah SWT.
Adalah suatu yang baru sama sekali bagi dunia ini, dengan izin Allah, berisi
banyak temuan-temuan baru yang mengejutkan, sekaligus merupakan jawaban
bagi berbagai persoalan yang selama membingungkan para sarjana dan
cendikiawan dunia, sekalipun sangat sulit menundukkan hal itu dalam penelitian
ilmiah. Akan tetapi semuanya itu adalah kebenaran semata, dan kebenaran itu
pulalah yang ingin penulis sodorkan kepada dunia Islam khususnya dan dunia
umat manusia secara keseluruhan, lebih khususnya lagi kepada para peneliti
yang ingin menemukan jawaban bagi persoalan-persoalan yang
membingungkan itu. Dengan itu penulis berharap semoga mereka terbebas dari
kebingungan dan tidak lagi menghabiskan jutaan dollar. Sekedar untuk
melakukan pemotretan melalui satelit dan menghancurkan tempat-tempat yang
penuh misteri.
Hendaknya tidak ada seorang pun diantara pembaca yang beranggapan bahwa
penulis menyodorkan hadiah ilmiah ini dengan mudah. Sebab penulispun telah
menghabiskan dana yang cukup besar, semaksimal yang dapat disediakan
untuk menghadirkan Jin Muslim yang selalu menjauhkan diri dari saya selama
masa persembunyiannya.
Penulispun harus memeras keringat dan otak dalam berbagai diskusi saya
dengannya, karena dia tidak bersedia memenuhi undangan saya. Dia betul-betul
takut akan usaha pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Iblis dan
pengikut-pengikutnya.
Karenanya, terkadang dia berpura-pura tertidur, sebagai siasat menghindarkan
diri dari kepungan musuh-musuhnnya.
Akhirnya, keyakinan dan kepercayaan saya kepada Allah jugalah yang bisa
meyakinkan dirinya untuk menemui saya. Saya juga harus mengajarkan
kepadanya akidah, seraya menegaskan bahwa barangsiapa takut kepada Allah,
maka Allah akan menjadikan segala sesuatu takut padanya. Sedangkan orang
yang tidak takut kepada Allah, maka Allahpun akan menjadikan dirinya takut
kepada segala sesuatu.
Saya yakinkan pula kepadanya bahwa tipu muslihat setan tidak ada artinya
dalam nisbatnya dengan seorang muslim yang beriman kepada Allah, baik dia
Jin maupun manusia.
Lantas, secara tiba-tiba terjadilah dialog berikut ini:
(huruf ‘J’ adalah Jin. Sedangkan ‘P’ adalah untuk Penulis)
P: “Pernahkah engkau melihat Iblis?” Tanya saya
J: “Pernah, sekali ketika saya masih kecil, dan beberapa kali ketika saya
sudah remaja dan sebelum saya memeluk agama Islam.”
P: “Untuk apa engkau menghadap Iblis, padahal saat itu engkau masih
kecil?”
J: “Aku tidak pergi menemuinya atas kemauanku sendiri. Tetapi
ayahkulah yang mengajakku menemuinya, agar dia (Iblis) memberikan
berkahnya kepadaku.”
P: “Semoga Allah mengutuknya, dan segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahi engaku dengan masuk Islam.”
J: “Alhamdulillah, alhamdulillah, aku telah masuk Islam…
P: “ Katakan padaku bagaimana bentuknya”
J: “Bentuknya ya, seperti jin yang telah aku katakan kepadamu. Akan
tetapi Allah memberikan kutukan kepadanya dan kepada keturunanya
dengan rupa yang buruk, sekalipun dia bias menjelma dalam bentuk apa
saja. Dia memiliki ekor sangat pendek, sekitar 4-6 cm atau lebih sedikit.
P: “Apakah ekornya tersebut secara umum dimiliki oleh semua jin, atau
hanya pada Iblis dan anak cucunya saja?”
J: “Alhamdulillah, hanya iblis dan anak cucu setannya saja yang memiliki
ekor seperti itu. Sepertinya mereka itu makhluk istimewa. Sedangkan jin,
sama sekali tidak punya ekor seperti yang kalian bayangkan. Ekor setan
tidaklah sepanjang ekor kucing atau binatang lainnya, sebagaimana yang
selama ini digambarkan oleh manusia.”
P: “Seberapa tingginya? Apakah dia betul-betul tinggi-besar,
sebagaimana yang dibayangkan sementara orang selama ini, ataukah
biasa-biasa saja?”
J: “Dibandingkan dengan manusia, tingginya sekitar satu lengan, Ya,
sekitar 140 hingga 160 cm. Akan tetapi dia bisa menjelmakan dirinya
dalam bentuk yang lebih tinggi dan besar, sampai sepuluh meter…”
P: “Apakah dia mempunyai rumah atau istana?”
J: “Istana yang sangat besar sekali, dengan jutaan pelayan, jutaan
pengawal, dan jutaan setan, disamping istana-istana lain di banyak
tempat. Demikian pula halnya dengan para penguasa yang ditempatkan
diberbagai pusat pemerintahannya yang sangat luas itu.”
P: “Dia juga punya singgasana bukan?”
J: “Ya, ya,” Jawabnya agak terkejut.
P: “Singgasananya diatas air, tepatnya dilautan, betul kah?”
(Lagi-lagi jin muslim sahabat saya itu terheran-heran, bahkan tampak mulai
ketakutan). Karena itu saya melanjutkan perkataan saya:
P: “Engkau adalah jin muslim, wahai saudaraku, dan seorang muslim
hanya takut kepada Allah. Terhadap seorang muslim, setan tidak
menemukan jalan untuk mengganggunya, selama dia taat kepada Allah.
Saya pikir kaupun demikian.”
J: “Ya, memang benar demikian, alhamdulillah, saya telah berhasil
menghafal Al-qur’an dalam empat bulan.
P: “kalau begitu, mengapa mesti takut kepada Iblis dan pasukannya?
Dengan perlindungan Allah, engkau jauh lebih kuat ketimbang mereka…”
J: “Ya, ya, Memang benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu karena
telah mengajariku yang seperti ini. Sekarang saya semakin mantap dan
yakin…”
P: “Suatu hari, aku pernah membaca riwayat tentang para pengikut
Dzulqarnain, yang saya duga adalah Macedonia dan bukan yang
disebutkan dalam Al-qur’an bahwa sekali waktu, dalam perjalanan
mereka, mereka sampai disuatu tempat yang banyak airnya, dan
tampaklah suatu pulau di kejauhan. Mereka melihat suatu umat yang
berkepala anjing, taringnya keluar dari mulut mereka, persis nyala api.
Para pengikut Dzulqarnain segera keluar dan menyerang mereka. Di
kejauhan, mereka melihat sinar yang sangat terang, dan ternyata itu
adalah sebuah istana yang terbuat dari Kristal. Dzulqarnain bermaksud
menaklukkan mereka dan masuk kedalam istana. Akan tetapi Bahram,
Sang Filosof, melarangnya dan memberitahu bahwa siapa yang masuk ke
istana itu pasti akan tertidur didalamnya dan tidak akan pernah dapat
keluar lagi, dan ditawan oleh orang-orang yang ada di dalam istana itu.
Beberapa orang pernah masuk ke istana yang isinya tidak diketahui
siapapun. Merekapun lalu tertidur, tanpa pernah bangun lagi. Bukankah
itu istana Iblis?”
J: “barangkali, ya,” jawabnya, “tetapi barangkali pula bukan.”
P: “Maksudnya bagaimana?”
J: “Iblis mempunyai banyak istana, dia pindah dari satu istana ke istana
yang lain untuk mengatur kerajaanya yang sangat besar. Anak
perempuannya yang paling besar juga mempunyai istana dan pengawal.
Sedangkan anak-anaknya yang laki-laki memiliki istana yang sangat
besar, seperti yang dimiliki oleh para pejabat pemerintahannya. Dari
sanalah mereka mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan mereka
terhadap umat manusia, dalam tujuan merealisasikan cita-cita Iblis yang
mereka anggap sebagai Tuhan mereka.”
P: “Bagus, lantas dimana markas besar Iblis itu?”
Sesudah ragu-ragu sejenak, jin sahabat saya itu menjawab:
J: “Disana, dikedalaman samudera, seperti yang diisyaratkan Allah dalam
firmannya dalam Al-qur’an, Dua lautan mengalir, dan kemudia bertemu.
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing
(Arrahman: 20-21)
P: “Bagus sobat, Apakah yang kamu maksud adalah tempat pertemuan
sungai dengan lautan, ataukah lautan dengan lautan?”
Dia terdiam, kemudian menjawab:
J: “Maksudku, ya, seperti yang kau katakan itu.”
P: “Tepatnya dimana?” desak saya
Dia terdiam dan berusaha menghindar. Sekali lagi saya mengajarkan
kepadanya keyakinan kepada Allah, sesudah itu saya melancarkan tembakan-
tembakan saya yang saya dasarkan atas berbagai penelitian saya. Sebagian
diantaranya akan saya kemukakan disini, dan sebagian lainnya akan saya
tuturkan kemudian.
P: “Apakah markas besar iblis itu terletak di Segitiga Bermuda (Bermuda
Triangle)?
Matanya tiba-tiba terlihat sayu, lalu dia berpura-pura tidur. Dia tampak dalam
kegelisahan yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Saya mendesaknya dengan berkata:
P: “Bukankah pasukan iblis dan penjelmaannya dalam bentuk manusia,
serta tokoh-tokohnya, baik dari kalangan manusia dan jin, adalah pihak
yang bertanggung jawab terhadap hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-
kapal laut yang memasuki wilayah Segitiga Bermuda,
khususnya ketika
para pilot dan nakhodanya adalah orang-orang yang tidak mempunyai
“benteng” dalam menghadapi serangan setan? Kalaupun mereka selamat
itu sangat langka dan hanya merupakan pengecualian. Bukankah setan
acap kali berpura-pura menjadi orang yang selamat itu sekedar untuk
membuat manusia lengah dari ancaman mereka. Sampai-sampai ada
diantara mereka menganggap bahwa kapal atau pesawat mereka tersedot
angin putting beliung.
Jin muslim sahabat saya itu terdiam . dari raut wajahnya saya bisa menangkap
bahwa dia terombang-ambing antara mengiyakan dan meragukan pendapat
saya. Kemudian dia berkata, “Sekali waktu nanti, aku akan membeberkan
kepadamu lebih dari itu…”
P: “Tidak, tetapi akulah yang akan mengungkapkan kepada dunia, insya
Allah, rahasia Segitiga Bermuda yang penuh misteri itu. Engkau tahu
bahwa aku banyak tahu tentang hal itu.”
J: “Persoalannya memang seperti yang kau katakan itu.”
P: “Sebenarnya peristiwa yang menimpa ekspedisi ke-194
, berikut
ekspedisi-ekspedisi selanjutnya, yang telah membongkar adanya Segitiga
Bermuda, bukanlah ekspedisi-ekspedisi yang pertama kali mengalami
nasib malang ditempat yang misterius itu.
J: “Memang masalah ini sudah terjadi sejak lama sekali, sampai-sampai
para nelayan takut memasuki wilayah tersebut. Yang sangat ditakutkan
adalah bahwa orang yang meneliti tempat itu akan mereka tangkap,
manakala dia berani memasuki wilayah tersebut tanpa izin.
P: “Apakah izin tersebut bisa diperoleh dengan membakar kemenyan?”
Tanya saya
J: “Ya, kadang-kadang…” jawabnya
P: “Bagaimana caranya?” Tanya saya heran
J: “Sebagian dari mereka melakukan jual beli dengan Iblis, dan
mengatakan, “kami berlindung kepada penguasa tempat ini dari segala
mara-bahaya’. Persis seperti yang pernah dilakukan orang-orang saat
mereka akan melalui padang pasir dan tempat-tempat yang dianggap
angker. Atau, kapal dan pesawat yang melalui wilayah itu membawa
paranormal yang mempunyai perjanjian dengan setan. Kalau tidak
demikian, maka kemungkinan besar pesawat dan kapal tersebut, berikut
para penumpangnya, akan mereka tangkap. Kadang mereka cukup
menangkap para penumpangnya saja, untuk mereka jadikan bahan
penelitian di kerajaan Iblis, atau dijadikan korban kepada Iblis yang
memang sangat gembira melihat kematian manusia, khususnya kalau di
akhir hidup mereka tidak berada dalam Islam. Pengorbanan itu lazimnya
dilaksanakan dihari-hari besar Iblis.
P: “Akan tetapi, mengapa mesti merampas pula pesawat dan kapal-kapal
itu?” Tanya saya kurang mengerti
J: “Kapal-kapal dan pesawat-pesawat itu ditempatkan ditempat tertentu,
ditutup dengan sinar tertentu hingga kasat mata, atau dikelilingi oleh
ribuan setan, persis sihir yang membawa seorang prajurit yang tiba-tiba
melemparkannya di depanmu, dan engkau tidak akan bisa melihatnya
sebelum mereka meninggalkan tempat itu.”
P: “Saya tahu bahwa engkau tidak mau menyampaikan hal itu kepadaku
selengkapnya.”
J: “Saya tidak akan mengatakan lebih dari itu,” jawabnya
P: “Akupun tidak akan memberitahumu apa yang telah kuketahui. Akan
tetapi aku akan menyampaikan kepada dunia berbagai penemuanku yang
telah menghabiskan biaya lebih dari 10.000 dollar.”
J: “Apa itu?” tanyanya penuh perhatian
P: “Engkau tau sesuatu, dan akupun tau sesuatu pula. Pada waktunya
nanti kita akan membeberkan semuanya.”
Kendaraan Setan dan Kapal Cahaya, dan Bukan mahluk Luar Angkasa
(Alien)
Saya bertanya kepadanya, “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang
mengatakan adanya kapal cahaya yang sering kali muncul di lautan, dan ia ikut
terlibat dalam “pembajakan” kapal-kapal yang hilang itu?”
J: “Apa yang kau maksudkan?”
P: “Mereka mengatakan bahwa ada makhluk luar angkasa, dan
merekalah yang melakukan perbuatan-perbuatan yang mencelakakan itu,
dalam arti bahwa Segitiga Bermuda itu merupakan pusat penelitian
makhluk-makhluk cerdas dari planet lain. Bagaimana pendapatmu tentang
itu?”
J; “Bukan, bukan mereka. Sebab sekalipun aku telah melakukan
penerbangan lebih dari seratus kali ke berbagai penjuru ruang angkasa,
aku belum pernah melihat makhluk-makhluk luar angkasa. Sedangkan
Segitiga Bermuda, sebagian rahasianya sudah aku sampaikan
kepadamu.”
P: “Jadi, engkau memang punya informasi lebih dari yang engkau katakan
kepadaku, betul kan?”
J: “Tentu saja, tetapi itu rahasia.”
P: “Apakah juga merupakan rahasia untukku, sesudah kita melakukan
perjanjian selama ini? Kalau begitu, mari kita lakukan perjanjian
persahabatan atas nama Allah.”
J: “Aku bersumpah atas nama Allah yang Maha Agung, bahwa aku betul-
betul menyukaimu berdasarkan agama Allah. Aku tidak pernah berada
dirumah seorang manusia begitu lama seperti aku berada dirumahmu
sekarang.
P: “Akupun menyukaimu dalam cinta sebagaimana yang dikehendaki
Allah.”
Makhluk Cerdas Selain Jin, Manusia dan Malaikat
Saya berkata kepada Jin Muslim tersebut, “Tetapi bagaimanapun saya
yakin akan adanya makhluk cerdas lain selain manusia, jin dan malaikat. Tetapi
mereka berada di planet lain yang bukan planet bumi kita ini.”
J: “Tidak ada salahnya, Allah Maha tau tentang itu. Akan tetapi apa
dalilmu?” Katanya balik bertanya
P: “Dalil rasional yang ada dalam pikiranku, dan dalil Al-qur’an yang aku
ketahui.”
J: “Coba, ajarkan kepadaku apa yang telah diajarkan Allah kepadamu.”
P: “Tentang mereka itu, Allah SWT berfirman, Allah-lah yang menciptakan
tujuh langit dan bumi seperti itu pula. Perintah Allah berlaku padanya,
agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha kuasa atas segala
sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-nya benar-benar meliputi segala
sesuatu. (Atthalaq 12)
J: “Apakah menurutmu bumi ini juga tujuh?”
P: “dari penegasan ayat tersebut, memang begitu.”
J: “Juga ada makhluknya seperti kita?”
P: “Apakah yang seperti itu sulit bagi Allah untuk menciptakannya,
sedangkan Allah SWT telah berfirman, Sesungguhnya urusanNya adalah,
jika Allah menghendaki sesuatu, maka jadilah ia. Masih ada pula dalil
rasional.”
J: “Apa itu.” Tanyanya
P: “ Tidakkah masuk akal bahwa seorang arsitek yang membangun
Empire Building yang berlantai 102, yang katanya merupakan bangunan
paling tinggi didunia itu, hanya sanggup membangun satu gedung saja?”
J: “Tentu saja tidak,” jawabnya
P: “Jadi seperti itu pulalah halnya. Allah SWT tidak diragukan lagi telah
menciptakan berbagai makhluk. Tidak penting bagi kita untuk mengetahui
semuanya. Sebab akal kita tidak akan sampai. Adalah tidak diragukan lagi
bahwa ketujuh bumi yang disebutkan dalam Al-qur’an itu tidak
diciptakanNya tanpa tujuan apapun. Dan bahwasanya ia dihuni oleh
makhluk-makhluk yang bisa jadi lebih tua daripada kita, dan bisa jadi lebih
tinggi ilmunya daripada kita. Sebab, kalau tidak demikian, mengapa setiap
rasulullah SAW memasuki satu desa selalu mengatakan, “Ya Allah, Tuhan
tujuh langit dan baying-bayangan yang diperlihatkannya, Tuhan tujuh
bumi dan penghuninya, Tuhan setan dan kesesatan yang dilakukannya,
Tuhan angin dan hembusannya, kami memohon kepadaMu kebaikan
desa ini dan kebaikan penduduknya, kami berlindung kepadamu dari
kejahatannya, kejahatan penghuninya, kejahatan segala yang ada
didalamnya. Ini merupakan dalil bahwa ketujuh bumi itu dihuni oleh
sesuatu yang tidak kita ketahui. Allah Maha Tahu tentang semua ini.
J: “Apakah ada bukti tentang adanya komunikasi yang telah maju itu
dengan manusia diplanet bumi ini?”
P: “Banyak peristiwa telah terjadi. Akan tetapi saya yakin bahwa
hubungan itu adalah hubungan antara jin yang sudah maju, atau,
tegasnya jin yang telah ditundukkan untuk melakukan sesuatu bersama-sama manusia yang menjadi pemimpinnya. Sebab, ciri-ciri yang engkau
sebutkan tentang makhluk-makhluk tersebut sangat mirip dengan cirri-ciri
jin. Sebagian besar dari mereka besar-besar. Saya pun tahu bahwa jin
bisa menampakkan diri dalam sosok yang tinggi- besar, disamping bahwa
aroma mereka sering kali wangi.”
Sesaat sahabt saya itu terdiam, kemudian berkata, “Memang benar, sosok dan
aroma seperti itu adalah sosok dan aroma jin.”
Makhluk Luar Angkasa dan Sedikit Rahasia Tentangnya
P: “Bagus, tukas saya, “Aku akan ceritakan kepadamu wahai Musthafa,
(jin tersebut mengaku demikian) tentang sebagian cirri dan gambaran
mereka, agar engkau bisa menyampaikan pendapatmu kepadaku.”
J: “Baik, Insya Allah, aku akan mengemukakan pendapatku dengan
sebenar-benarnya,” katanya pula
Kemudia saya bercerita kepadanya bahwa, “Salah seorang diantara orang-orang
Amerika yang pernah melihat benda asing yang berkaki tujuh, sekali waktu
melihat segerombolan manusia atau makhluk-makhluk yang mirip dengan
manusia, berada dikebunnya. Mereka bersembunyi diantara pohon-pohon
anggur yang ada disitu. Dengan marah, orang Amerika itu mengawasi orang-
orang yang dengan seenaknya mencuri hasil kebunnya. Dia tidak bisa menahan
diri. Dia segera keluar dari rumahnya, dan menuju ke arah orang-orang yang
dikiranya pencuri-pencuri biasa. Akan tetapi, ketika Mash, demikian nama laki-
laki itu, berada kurang lebih 10 m dari gerombolan pencuri itu, tiba-tiba salah
seorang diantara pencuri itu menghadap kearahnya, dan membidikkan suatu
senjata yang ada ditangan kanannya. Kemudia memasukkan senjata itu ke
sarungnya yang tergantung di pinggang kirinya. Mash merasa seluruh tubuhnya
lemas, dia tidak bisa menggerakkan kepala maupun anggota tubuh lainnya. Dia
tidak bisa merasakan sesuatu untuk selamanya.
Sesudah peristiwa tersebut, dan setelah bisa menjawab beberapa
pertanyaan. Masj mengatakan bahwa makhluk-makhluk itu pendek-pendek
sekitar 160 cm tingginya. Kepalanya sangat besar dan tidak sebanding dengan
tubuhnya yang kecil dan pendek. Kepala mereka melekat dikedua pundak
mereka, tanpa leher. Mash juga menuturkan bahwa makhluk-makhluk itu
berambut. Mulutnya seakan sebuah lubang menganga, dan matanya mirip mata
manusia, tetapi tidak beralis. Kulitnya berwarna terang, mirip kulit penduduk
Eropa bagian tengah. Kedua pundaknya lebih lebar sedikit dari kepalanya. Mash
melihat bahwa dua makhluk yang berada didekatnya memiliki dua tangan dan
kaki. Tetapi dia tidak sempat melihat tangan dan telapak kakinya. Kedua
makhluk yang tak dikenalnya itu mengenakan pakaian yang lembab, tanpa
sambungan, dan ketat mencetak sekujur tubuh mereka. Dipinggang kanan
kedua makhluk itu tergantung senjata, sedang dipinggang kirinya tergantung
ransel besar.
Mash mengatakan, “kedua makhluk tak dikenal itu kembali menuju
pesawat mereka, yang tingginya kira-kira 2,50 m. Mereka terus menatapnya dari
cockpit pesawat mereka, yang agaknya terbuat dari bahan sejenis kaca. Pintu
pesawat kemudian ditutup, dari bawah keatas. Sehingga kaki-kaki mereka
menjadi tidak terlihat. Pesawat itu take-off dengan menyemburkan cahaya yang
sangat menyilaukan. Kemudian tanpa suara sedikitpun, naik keatas. Ketika telah
naik kira-kira 30 meter, tiba-tiba pesawat itu lenyap dari pandangan, seakan-
akan sebuah sinar yang tiba-tiba padam.”
6
J: “Aku bersumpah kepadamu dengan nama Allah, bahwa mereka adalah
Jin. Akan tetapi, lazimnya, mereka menampakkan diri dalam sosok yang
lebih tinggi dan besar daripada sosok mereka yang sesungguhnya.
P: “Darimana mereka datang menurutmu?”
J: “Entah, tetapi mungkin saja mereka itu adalah penghuni ruang cahaya
yang terdapat diantara sinar merah dan awan. Atau, penduduk yang
datang dari dasar samudera.”
P: “Engkau harus melihat salinan asli dari surat yang dikirimkan oleh jin
yang bernama Aksea berikut stempel-stempelnya ini.”
Dengan hanya melihat stempel yang tertera pada
surat yang saya tunjukkan itu, mata sahabat saya itu
bersinar; lalu berteriak, “Ini memang stempel Jin.”
P: “Bagaimana pendapatmu?” Tanya saya
selanjutnya
J: “Saya pernah melihat stempel ini beberapa
kali, dan juga yang sejenis ini. Saya bisa
menceritakan kepadamu dengan mudah
bahwa setempel ini adalah stempel jin atau
manusia. Singkatnya saya katakan bahwa ini
merupakan ulah yang dikait-kaitkan oleh kepada manusia. Penduduk
Omo itu adalah penduduk negeri Jin yang beragama Masehi. Stempel
yang mereka bubuhkan disini bergambar salib dengan beberapa palang.
Lebih dari itu, sifat mereka adalah sifat jin, dan aroma mereka aroma jin.
Namun sayangnya makanan mereka adalah seperti makanan setan.
P: “Benar, sampai-sampai dalam beberapa hal mereka menggambarkan
tangan sebagai tangan yang melaksanakan berbagai tugas, dengan jari-
jari dalam bentuk yang terpampang jelas. Itulah biasanya yang menjadi
cirri-ciri jin, disamping kemampuannya untuk menampakkan diri dalam
berbagai bentuk, serta kecepatan bergerak dan menggunakan peralatan
yang membawa mereka dengan kecepatan yang betul-betul sulit
dipercaya. Selain itu, mereka juga mempunyai tangan yang panjang dan
besar sekaligus.
Selanjutnya saya mengatakan pula kepadanya, “Bersediakah engkau
melihat beberapa lukisan yang kubuat berdasar informasi yang
disampaikan oleh seorang Inggris bernama John, yang menceritakan
tentang penyeretan dirinya (oleh jin) sebelum peristiwa yang sama yang
dialami oleh sekelompok orang-orang yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Catatan-catatan itu diperoleh melalui Hipnotis.
J: “Benar, benar,” jawabnya
Kemudian, sesudah saya menyodorkan beberapa gambar kepadanya,
tiba-tiba dia tersenyum, lalu berkata, “tidakkah engkau perhatikan wajah
keduanya. Ia betul-betul mirip dengan sosok jin yang sebenarnya. Perhatikan
pula tanduk yang dulu pernah engkau tanyakan kepadaku.”
P: “Ya, ya memang benar. Tetapi, bagaimana pula pendapatmu tentang
kedua gambar yang mirip baying-bayang cahaya manusia?”
J: “Kalau ini benar, maka keduanya adalah jin pada saat ia menampakkan
diri dalam bentuk lain, atau ia berada dalam sosoknya yang asli, tetapi
tersembunyi dibalik pakaian itu. Kedua-duanya bergerak dengan
berselubung pakaian tersebut.”
P: “Apakah yang demikian ini bisa mereka lakukan dengan mudah?”
J: “Tentus saja mudah, bahkan lebih mudah dibanding menampakkan diri
dalam wujud manusia dan bergerak dengan jasad mereka tanpa
selubung. Jika saya, misalnya memperlihatkan diri dalam sosok seperti
yang sekarang saya pergunakan dihadapanmu ini, maka beratku sekitar
115 kg, dan aku masih bisa bergerak dengan ringan dan mudah. Lantas,
apakah sulit bagiku untuk mengenakan pakian yang beratnya hanya 5
sampai 20 kg saja? Jelas sekali bahwa dunia barat tidak bisa memahami
tentang sejauh mana Allah SWT telah menganugerahkan kepada kami
kemampuan untuk menampakkan diri dalam berbagai bentuk.”
P: “Memang betul demikian, sampai-sampai dalam suatu peristiwa yang
mereka ceritakan, mereka mengatakan bahwa, salah seorang diantara
mereka pernah melihat seorang perempuan berbadan burung yang
sangat aneh. Ia berambut pirang, tetapi tiba-tiba rambutnya berganti
menjadi hitam. Alih-alih mereka menganggap bahwa makhluk itu telah
mengecat rambutnya dalam waktu sangat singkat, mereka bahkan
menganggap bahwa perempuan yang kedua itu adalah perempuan lain
yang berwajah sama, atau saudara kembarnya. Padahal sebenarnya
keduanya adalah wanita yang sama. Dia adalah jin perempuan yang
mempunyai kecakapan merubah bentuk.
Seterusnya saya mengatakan, “Maukah engkau mendengarkan kisah
tentang ditawannya Antonio da Silva, dan melihat gambar yang
menegaskan bahwa para penawannya adalah dari kalangan jin . Ya,
sekadar untuk menambah keyakinanmu saja.”
J: “Ya, ya tidak ada salahnya…” jawabnya
P: “Pemuda Brazil ini pergi
menangkap ikan, tetapi
ternyata dia menghilang
selama berminggu-
minggu. Tiba-tiba dia
muncul kembali dengan
membawa cerita tentang
bagaimana dia ditangkap
oleh tiga makhluk kerdil.
Dua diantaranya
mengenakan pakaian
keras seakan-akan terbuat
dari logam. Sedangkan makhluk yang ketiga lebih tinggi sedikit dari yang
dua itu. Kira-kira tingginnya 1,25 meter. Dia tidak mengenakan pakaian
logam seperti yang dikenakan oleh dua makhluk lainnya. Ketika mereka
tiba ditempat kediaman mereka, tahulah pemuda itu bahwa makhluk yang
ketiga itu adalah pemimpin mereka, Pemuda Brazil itu melihat ada
tonjolan besar dikepala makhluk yang ketiga itu. Sang pemimpin
berambut panjang dengan warna merah. Ujungnya sampai kepantatnya.
Dia juga melihat adanya gelambir didagunya yang memanjang hingga
keperutnya. Alis setebal dua jari terlihat hampir menutupi seluruh dahinya.
Kulitnya tergolong terang, bermata bulat, namun lebih besar ukurannya
bila dibanding mata manusia. Putih matanya terlihat lebih bersih
ketimbang putih mata manusia. Kedua matanya selalu berkedip. Antonio
tidak melihat adanya batas pinggir matanya. Seluruh sisa tubuhnya nyaris
tertutup bulu tebal. Hidungnya terlihat panjang dan runcing, tampak
mencuat dan sangat berbeda dengan hidung manusia pada umumnya.
Telinganya betul-betul simetris, bagian bawahnya mirip telinga manusia,
namun bagian atasnya lebih bulat. Mulutnya lebih kecil dibanding mulut
manusia, mirip mulut ikan7
. Ketika mereka berbicara satu sama lain,
pemuda Brazil itu tidak melihat adanya gigi pada mulut mereka.
8
Yang
penting untuk diingat tentang kisah ini adalah bahwa sosoknya yang mirip
manusia itu telah membuat pemuda Brazil itu tidak terlalu takut. Sesudah
itu Antonio tidak ingat apa-apa dan mereka bawa ke suatu tempat, entah
dimana…”
J: “Mereka itu jin, “komentar sahabat saya.” Bentuk yang merupakan
bayang-bayang seperti asap itupun jin, yang biasa melakukan
pemanggilan roh si Anu (yang sudah meninggal), atau bahkan roh Yesus
dan Bunda Maria. Semuanya itu merupakan ulah setan yang aku kenal
betul. Aku tahu betul bagaimana jin-jin Nasrani menggunakan cara itu .
Bahkan digunakan pula oleh jin-jin non Kristen lain jika manusia ingin
memanggil roh orang-orang tertentu. Engkau jangan lupa, saudaraku,
bahwa aku dulu pernah memeluk agama Nasrani.”
Selanjutnya sambil tersenyum dia mengatakan, “Aku bersumpah
kepadamu, wahai saudaraku, bahwa dia adalah jin. Mungkinkah ada jin
tidak kenal kaum dan bangsanya sendiri? Bahkan semua peristiwa yang
engkau ceritakan padaku tadi, adalah peristiwa-peristiwa yang direkayasa
oleh jin. Seluruh karakternya cocok dengan cirri-ciri mereka. Akan tetapi,
masih ada sesuatu yang belum pernah engkau sebutkan.Yakni tentang
gerak makhluk tersebut. Sebab gerakan Jin, sungguh, sangat cepat sekali
untuk ukuran manusia.”
Saya memotong ceritanya dengan mengatakan , “Ada peristiwa lain yang
mereka sebut dengan kasus Palvidares, yang diabadikan oleh Fabio
Therba dalam buku ilmiahnya yang berjudul UFO and The Secrets. Disitu,
antara lain, diceritakan bahwa ada seorang Amerika Latin bernama Carlos
Palvidares yang tinggal di Buenos Aires. Suatu hari Palvidares berangkat
menuju suatu perkebunan. Tiba-tiba dia melihat tiga sosok bergerak-gerak
diatas air danau dekat gubuk yang ada ditempat itu, tanpa air itu sendiri
ikut bergerak. Seakan-akan mereka adalah makhluk yang tergantung di
udara. Palvidares mendekati mereka sampai jarak sekitar 80 m. Ternyata
ketiga makhluk itu terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan. Palvideres
memanggil-manggil mereka, sehingga ketiga makhluk itu menoleh
kearahnya, dan segera bersembunyi dibagian lain danau itu. Mereka
menjauh sejauh kira-kira 300m.
Palvidares betul-betul terkejut, karena dia tidak mengerti dengan cara apa
mereka berpindah secepat itu. Yang perempuan tingginya sekitar 160 cm
dan berpakaian hitam. Rambutnya yang juga hitam terlihat panjang ketika
dia bergerak-gerak. Dibagian bawah betisnya terdapat sepasang sirip
yang mengarah kesamping, mirip sayap. Sedangkan yang laki-laki,
keduanya sedikit lebih pendek daripada yang perempuan. Palvidares bisa
memastikan hal itu ketika mereka bertiga berdiri berdampingan. Kedua
laki-laki itu memiliki tinggi yang betul-betul sama. Keduanya seakan-akan
telanjang. Kulit mereka yang mirip kulit manusia yang terjemur matahari.
Ternyata kedua laki-laki itu tidak telanjang, tetapi mengenakan semacam
pakaian ketat yang tidak memiliki sambungan. Keduanya berambut coklat,
dan menempel di kulit kepalanya sedemikian rupa, seakan-akan
dilekatkan dengan lem. Ternyata kulit mereka putih. Berdahi lebar dan
bermata kecil. Mereka berjalan tanpa menggerakkan tangan dan kaki
mereka. Seakan-akan anggota tubuh mereka terpancang pada tubuh
mereka.
Ketika Palvidares melihat mereka untuk kesekian kalinya, dia melihat
sebuah kendaraan listrik, dengan sinar sangat terang. Kendaraan itu
berukuran 5 x 6 meter; dengan tinggi antara 2 sampai 3 meter. Kendaraan
itu memancarkan sinar terang dengan radius sekitar 40 meter, mirip sinar
yang keluar dari sebuah proyektor digedung bioskop. Sinar itu mengenai
wajah Palvidares, dan dia merasakan sekan-akan matanya menjadi buta.
Panas yang dipancarkan oleh cahaya itu, membuat Palvidares
mengurungkan niatnya untuk lebih mendekati mereka. Dia turun kedalam
air dan mencoba mendekati makhluk asing itu sampai jarak sekitar 150 m.
Tetapi dia tidak bisa lebih dekat lagi, karena tiba-tiba sebuah dinding tak
terlihat menghalangi geraknya dari arah depan. Rintangan tak terlihat itu
terus mendesaknya, betapapun dia mencoba melawannya kendaraan itu
terus mengikuti gerak mereka dengan jarak 30 atau 40 meter. Merek
terus-menerus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Si perempuan
tampaknya adalah pemimpin mereka, dan dia selalu berada didepan.
Sekaliwaktu, ketika dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah
kendaraan listrik itu, maka salah satu diantara kedua makhluk laki- laki
yang mendekati kendaraan itu segera menjauh darinya sejarak 30 m.
Sesudah itu ketiga makhluk asing tersebut menjauh dengan cepat,
seakan-akan membentuk tiga garis diatas tanah. Mereka merubah diri
dalam bentuk lain yang tidak begitu jelas dalam pandangan Palvidares.
Tetapi dia bisa melihat adanya seekor babi yang melengking ketakutan,
yang jungkir balik diterjang oleh suatu makhluk dengan kecepatan yang
sulit dibayangkan. Segera sesudah itu, Palvidares mencium bau wangi.
Tidak lama kemudian, dia merasa mengantuk dan lemas untuk beberapa
saat lamanya. Ketika kondisinya pulih kembali, dia tidak lagi melihat
makhluk-makhluk asing dan benda bercahaya yang telah menarik
perhatiannya selama lebih dari satu setengah jam itu.
Sejak peristiwa itu, babi dan beberapa ekor ternak yang kabur dari
kandangnya akibat terjangan benda terbang tak dikenal itu, tidak mau
kembali ke kandangnya, sekalipun Palvidarestelah mencarinya kesana
kemari.”
Jin muslim sahabat saya itu tersenyum, lalu berkata, “Apa komentarmu
terhadap peristiwa tersebut?”
P: “Tentu saja mereka adalah jin,” jawab saya, “Kecepatan bergerak
seperti itu, hanya merekalah yang bisa melakukannya. Tentang tabir tak
terlihat yang menghalangi Palvidares untuk mendekat, saya piker itu
hanyalah rasa takut yang membuat dia tidak bisa bergerak.
Bau harum, adalah bau yang memang biasa ada pada jin. Sedangkan
babi dan binatang-binatang lain yang dapat melihat wujud mereka yang
sebenarnya, tidak mau pulang lagi ke kandang mereka, karena mereka
tahu bahwa kawan-kawan makhluk asing itu kini menetap di kandang
mereka. Anak-anak kecil yang masih berusia satu hingga dua tahun,
9
dapat melihat jin dalam bentuk mereka yang asli, sebagaimana yang
disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang
berbunyi, “Jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mintalah
perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan. Sebab, keledai tersebut
telah melihat setan. Dan jika kamu mendengar kokok ayam jantan, maka
mintalah kepada Allah anugerahNya, sebab ayam jantan itu sedang
melihat malaikat.”
10
J: “Sekarang engkau sudah tahu secara lengkap. Karena itu
kemukakanlah kebenaran yang engkau ketahui ke seluruh dunia,
sehingga tidak ada lagi kegelapan yang ditimbulkan oleh tipu muslihat jin
dan yang berbentuk karena dugaan-dugaan salah.
P: “Aku betul-betul heran, mengapa para cendikiawan barat tidak bisa
memahami bahwa disekitar mereka ada jin dan setan, sedangkan salah
seorang diantara mereka, yakni Salvador Frexido dari Purtorico, jelas-
jelas mengakuinya. Dalam bukunya yang berjudul Akal-Batin Setan
(dalam Bhs Indonesia), dia mengatakan, bau harum yang tersebar
ditempat turunnya makhluk-makhluk tak dikenal, tidak membuktikan
apapun kecuali bahwa makhluk-makhluk itu adalah setan. Kita bisa
mengungkapkan hal itu dengan ungkapan lain, bahwa dalam banyak
kasus datangnya Iblis ke suatu tempat, maka kedatangannya tidak
mungkin dia lakukan kecuali dalam makhluk tak dikenal, disamping
kemampuannya untuk menampakkan diri dalam bentuk manusia.”
Menjelajah Segitiga Bermuda
Jin Muslim sahabat saya
mengatakan, “Aku mau
menyampaikan kepadamu suatu
berita yang sangat penting. Amerika
Inggris dan Jerman bermaksud
membongkar rahasia Segitiga
Bermuda. Mereka membuat satelit
baru yang khusus memantau
wilayah ini, disamping satelit-satelit
yang telah mereka lncurkan sebelumnya. Ternyata mereka tidak
menemukan apa-apa. Cobalah katakan pada mereka hendaknya mereka
jangan terlalu memperturutkan ambisi mereka. Sebab negeri yang ada
disitu tidak akan pernah dapat terlihat, dan sudah sangat tua sekali
usianya. Tidaklah mungkin bagi kalian untuk membongkar
rahasianya.tetapi mereka tidak akan membahayakan kalian, sepanjang
kalian tunduk kepada Tuhan.”
Segitiga Formosa dan Kepemimpinan Iblis
Saya bertanya pula kepadanya, “Bagaimana pendapatmu tentang daerah
lain yang disebut ‘Pusaran Setan’ di Formosa,
12
yaitu suatu kawasan
berbentuk segitiga mirip Segitiga Bermuda. Orang-orang menyebutnya
dengan ‘Segitiga Pusaran Setan Formosa’? Dikawasan ini terjadi pula
peristiwa persis yang terjadi di Bermuda, bahkan sementara orang
menganggapnya jauh lebih berbahaya
J: “Apakah itu daerah yang merupakan pusaran air yang tersembunyi?”
tanyanya
P: “Ya, bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa kawasan tersebut
merupakan pertemuan antara arus air hangat dengan air dingin.”
13
J: “Akan saya sampaikan kepadamu suatu rahasia yang baru pertama kali
ini diketahui manusia,” katanya
P: “Silahkan,” jawab saya
J: “Semua tempat yang merupakan pertemuan dua laut, yakni pertemuan
antara aliran air hangat dan air dingin14
, adalah kawasan yang dipilih Iblis
dan pembantu-pembantunya sebagai pusat persemayaman kerajaan dan
negaranya…”
Saya tidak tahu, mengapa saat itu terlintas dalam pikiran saya sebuah hadits
Rasulullah saw sehingga saya mengatakan kepadanya
P: “Apakah ada kaitannya dengan pengertian yang dimaksudkan oleh
Nabi Muhammad saw ketika beliau melarang seseorang untuk duduk
diantara tempat yang panas dan yang teduh. Beliau mengatakan ‘itu
adalah tempat duduk makhluk lain’, ataukah itu sekedar interprestasi
tambahan atas petunjuk nabi ini?”
Dengan senyum penuh arti, Jin muslim sahabat saya itu mengatakan,
“Ya, termasuk hal yang seperti itu, atau-paling tidak-mendekati itu. Karena
setan sendiri memang sangat suka pada posisi-posisi yang terletak antara
dua hal yang bertentangan. Tempat duduk yang paling mendapat prioritas
setan adalah tengah-tengah antara tempat teduh dan tempat yang
terkena sinar matahari, atau yang setengah berada di tempat yang panas
dan setengah lainnya berada ditempat yang dingin.”
P: “Mengapa harus memilih hal-hal yang bertentangan seperti itu?”
J: “Kalian, umat manusia, tidak akan bisa memahaminya. Jadi, cukuplah
bila saya katakan bahwa tempat yang demikian itu memberikan kekuatan
pada setan.”
P: “Apakah semua jin juga duduk di tempat yang seperti itu”?
J: “Tidak, hanya golongan setan yang melakukannya. Keturunan Iblis
memang berbeda dari Jin, bahkan dalam hal duduk sekalipun.”
P: “Apakah istana Iblis berjumlah dua belas?”
J: “Entahlah, yang jelas wilayah kekuasaannya sangat luas. Semoga Allah
melindungi kita darinya dan dari pasukannya serta dari gangguannya.
Tentang Pesulap David Copperfield
P: “Dalam konteks ini saudaraku, suatu kali aku pernah melihat seorang
tukang sihir berkebangsaan Amerika bernama David Coperfield disuatu
acara televisi, dan dia bisa melakukan beberapa keajaiban yang secara
teknis tidak akan mungkin dapat dimanipulasi dengan cara apapun,
seperti menghilangkan patung Liberty NY, membelah diri di ruangan
terbuka (bukan di panggung) hingga membuat anak-anak yang
menyaksikan menjerit, dapat muncul di negara bagian lain lain hanya
dalam hitungan detik, terbang melayang diudara di ruang terbuka, sampai
beberapa aksinya yang diadakan di Segitiga Bermuda itu sendiri dan
masih banyak lagi hal yang mustahil”. Saya katakan sambil memutar
video rekaman beberapa aksi magicnya.
Seakan-akan mengerti apa yang saya maksudkan, jin muslin sahabat
saya itu kemudian menunjuk ke pesawat televisi di rumah saya, lalu
berkata, “Apakah pemuda ini yang engkau maksud, dan bahwa dia bisa
bebas dari berbagai trik dan dapat melayang di udara?”
P: “Ya dialah orangnya,” Jawab saya
J: “Orang ini sangat dikenal di kalangan para jin. Dia mempunyai
perjanjian dengan salah seorang Ifrit. Ifrit mempunyai pasukan yang
ribuan jumlahnya, disamping lima yang kuat-kuat seperti yang telah
kusebutkan terdahulu.” (Tidak tercantum di ebook ini)
P: “Sepertinya… sekarangmenjadi enam, disamping ratusan ribu
pasukannya itu…,” sambung saya
J: “Ya, mereka itulah yang mengangkat Copperfield agar dia bisa
melayang sedikit ke udara, dibutuhkan ribuan jin untuk mengangkatnya.
Sedangkan gadis yang kamu saksikan itu yang dipotongnya itu dalam peti
itu, adalah jin perempuan yang menampakkan dirinya dalam wujud
seorang gadis manusia. Dia menghilang, kemudian memperlihatkan
dirinya kembali tanpa luka sedikitpun.”
Sambil menyodorkan dokumen pribadi saya, yakni selembar surat
bertuliskan huruf-huruf aneh, perjanjian lain antara jin dan manusia, saya
bertanya kepadanya, “Apakah pasti Copperfield menandatangani
perjanjian seperti ini?”
Dengan kaget dia menjawab, “Darimana kau dapatkan ini?”
P: “Seorang muslim telah mengcopynya dari orang western. Dia
mengatakan bahwa ini adalah perjanjian antara Iblis sendiri dengan
seorang pesulap tukang sihir.”
Dengan suara keras Jin sahabat saya itu mengatakan, “Bukan! Ini
bohong belaka. Ini bukan tanda dan persetujuan Iblis. Sangat sulit
meminta Iblis untuk bersedia persetujuannya seperti itu dengan manusia.
Paling-paling dia menyuruh salah satu pengikutnya untuk menampakkan
dirinya sebagai dirinya, lalu membuat kebohongan dengan mengatakan,
‘Aku ini Iblis”.
P: “Lalu bagaimana yang sebenarnya?”
J: “Ini perjanjian otentik antara seorang penyihir dengan empat jin yang
tanda tangan mereka tertera jelas disini, yang kemudian diperkuat oleh
stempel Ifrit.”
P: “Bagaimana pendapatpu tentang hal ini”?
J: “Aku sering melihat stempel seperti ini. Kakekku juga punya yang
semacam ini.”
P: “Bahasa apa yang dipergunakan dalam perjanjian ini?”
J: “Entahlah, mungkin bahasa local Yunani Kuno.”
Seakan-akan teringat sesuatu, kemudian dia mengatakan kepada saya,
“Akan tetapi, percayalah padaku, bahwa penyihir seperti ini sama sekali
tidak akan mati secara baik-baik. Kalau Allah memanjangkan umur kita,
insya Allah kita dapat menyaksikan akhir dari semua misteri ini”.
(Tambahan penterjemah: “Setiap orang yang melakukan kerjasama
dengan syetan, baik itu untuk mencari kekayaan ataupun keajaiban
duniawi, maka dia akan meninggalkan dunia ini dalam keadaan Su’ul
Khotimah, kecuali dia bertaubat. Karena bagaimanapun syetan adalah
makhluk Tuhan yang memiliki kebutuhan dan tentunya meminta imbalan
negatif dari setiap permintaan manusia yang dikabulkannya).
Runtuhnya anggapan tentang menghadirkan arwah / arwah
gentayangan.
P: “Apakah Qarin (Jin pendamping manusia) dapat memperlihatkan diri
dalam bentuk manusia, baik sosok maupun penampilannya?”
J: “Sebenarnya tidak. Sebab, dia adalah jin. Akan tetapi dengan mudah,
dan karena sangat lama berdampingan dengan orang itu, maka jin
pendamping seperti itu dapat dihadirkan oleh seseorang, untuk
menampakkan diri dalam bentuk dirimu, menirukan suaramu, lalu
mengaku-ngaku sebagai rohmu yang datang dari alam barzakh untuk
memenuhi panggilan orang yang memanggilnya itu, dan menjawab
pertanyaan-pertanyaanmu. Bahkan dia juga bisa meniru bentuk
tulisanmu.
P: “Bagus, saya memang yakin bahwa menghadirkan arwah orang yang
sudah mati itu bohong semata. Kelompok-kelompok spiritual yang
menggeluti persoalan ini, muncul dari pemikiran-pemikiran tentang
kebangkitan roh yang sudah ada sejak dulu. Untuk itu cukuplah bila disini
saya bacakan firman Allah yang berbunyi, “Mereka bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu adalah urusan Tuhanku,”
dan hingga apabila datang kematian kepada salah seorang diantara
mereka, dia berkata, “kembalikanlah aku kedunia, agar aku dapat
beramal…dst” (Qur’an Al-Mukminun 99-100)
Dengan bereferensi dari beberapa kejadian mengundang arwah oleh
beberapa kaum propagandis spiritualisme modern, seperti suatu saat
menghadirkan arwah orang yang telah meninggal bernama Paul Hopkins,
dengan melalui jasad seorang wanita, meminta beberapa permintaan
seperti cerutu dan whiskey (penterjemah: persis seperti kejadian
kesurupan di Indonesia yang kebanyakan meminta cerutu, karena konon
aroma cerutu sangat disukai kalangan Jin)
Jin muslim sahabat saya itu memberitahukan kepada saya bahwa jin non-
muslim dan setan sangat menyukai Khamr (minuman keras), semua jenis
khamr tanpa terkecuali.
Kejahatan jin-jin perusak ini sudah sampai sedemikian rupa. Sehingga
salah satu diantara mereka yang mengaku bernama Silver Peres dan
mengaku telah melihat alam akhirat menyampaikan dengan sombongnya,
“Tidak penting apakah dia beragama atau tidak, yang penting adalah apa
yang dilakukannya semasa hidup. Datanglah padaku seorang yang tidak
memeluk agama apapun, yang tidak pernah menyembah Tuhan, ‘minum’
secukupnya, tetapi jujur, dan selalu membantu fakir miskin, dan memberi
makan hewan, dan orang yang selalu berkasih sayang. Dia jelas lebih
baik daripada orang-orang yang mengaku memeluk agama tertentu…”
Sahabat Jin muslim saya berkata, “Akan kusampaikan kepadamu sesuatu yang
sangat penting, semua pembicaraan yang disitu seorang jin mengatakan sebagai
roh yang datang dari alam lain adalah bohong sebohongnya. Sebab kebohongan
memang mengalir dalam tubuh setan dan jin jahat sebagamana oksigen
mengalir dalam tubuh manusia. Kalau aku bukan jin muslim, niscaya aku tidak
akan membeberkan hal ini kepadamu. Bahkan setan-setan mempunyai
kemampuan luar biasa untuk menanamkan keyakinan tentang kepalsuan agama
umat manusia dengan “kejujuran” mereka. Sehingga umat manusia menjadi
salah persepsi bahwa tujuan hidup yang terpenting hanyalah untuk berkasih
sayang saja, akhirnya kini banyak terjadi pergaulan bebas yang seolah-olah
berdasarkan kasih sayang, dan beberapa pola faham lainnya yang terlihat baik,
padahal justru menyesatkan.
Ringkasan penterjemah:
Ebook ini tidak seluruhnya mengutip terjemah dari Buku Hiwar Syahafiy Ma’a
Jinni Muslim, tetapi dari percakapan selanjutnya dapat disimpulkan bahwa
apapun yang selama ini menjadi mitos masyarakat yakni setan yang berbentuk
kuntil anak, pocong, gundrowo atau bahkan roh orang yang sudah mati adalah
tidak lain hanyalah TIPU DAYA kaum setan atau golongan jin yang jahat.
Mereka selalu mencoba menanamkan bahwa ke lubuk manusia bahwa
sebenarnya alam kubur itu tidak ada. Yang ada, setelah kematian ruh dapat
kembali berkeliaran di muka bumi ini, melihat sanak saudara dan “menikmati”
alam dunia ini untuk kedua kalinya.
Oleh sebab itu tidak jarang kita melihat orang yang kesurupan yang mengaku-
ngaku roh Si A dan menempati rumah anu. Yang pada faktanya adalah jin yang
menempati rumah atau tempat-tempat tertentu dan biasanya merasa terusik
dengan kehadiran manusia itu diwilayahnya. Dan mereka menggunakan cara ini
agar manusia tersebut meninggalkan tempat tersebut dan pergi dengan bertekuk
lutut dengan perilaku jin yang seperti itu.
Padahal sepatutnya manusia tidak boleh patuh terhadap perintah-perintah dari
kaum jin, dengan perintah mempersembahkan makanan-makanan atau apapun
yang berbentuk persembahan (sesajen), apalagi syarat yang bertentangan
dengan agama seperti meminta minuman keras dan lainnya yang tentunya akan
terus menjerumuskan manusia kedunia kemusyrikan.
Apapun kejadiannya, roh manusia yang sudah meninggal telah menghadap Ilahi
dan mempertanggung jawabkan segala perbuatannya didunia.
Sebagian kaum jin terkadang suka menjelma ke bentuk-bentuk hewan seperti
yang paling disukai adalah harimau, kucing bahkan ular.
Tetapi tidak selalu penampakkan itu dapat dilihat kebanyakan manusia. Dalam
kondisi-kondisi tertentu saja (dan jarang sekali) kaum jin dapat menjelma di alam
manusia dalam bentuk hewan-hewan tersebut.
Dan jika ada seorang paranormal yang merasa telah melihat jin dalam bentuk-
bentuk menyeramkan atau dalam bentuk hewan, justru hakikinya paranormal
tersebut adalah berada dibawah kendali sihir setan tersebut untuk dapat dilihat
sesuai kehendaknya. Oleh sebab itu kebanyakan agama sangat menentang
membenarkan ucapan-ucapan paranormal, karena mayoritas dari mereka adalah
justru dibawah kendali syetan yang seolah-olah memiliki kekuatan gaib dan luar
biasa. Maka dengan jebakan “keajaiban” itulah banyak manusia kini yang sudah
terjebak dalam perangkap Syetan dan menuruti apa perintah syetan melalui
paranormal.
Dari hasil dialog tersebut, terdapat juga hal yang perlu diketahui khalayak
manusia, yakni mengenai penyimpanan benda maupun gambar yang berbentuk
makhluk hidup.
Ada sebuah hadits ketika yang diriwayatkan Abu Dawud, An-Nasa’I, At-Tarmidzi,
dan Ibnu Hibban ketika Nabi bersabda menceritakan tentang ketika malaikat
Jibril enggan memasuki suatu rumah seseorang umat yang sedang
dikunjunginya dan didepannya terdapat patung yang menyerupai bentuk sosok
manusia. Hingga akhirnya Jibril memerintahkan untuk memotongnya hingga
menjadi sebongkah kayu. Dan masih banyak lagi dalil yang berkenaan dengan
hal ini.
Dari dalil tersebut berhubungan dengan komentar Jin tersebut yang menyatakan
bahwa kaum setan sangat menyukai patung atau gambar yang menyerupai
bentuk makhluk hidup baik manusia maupun binatang.
Berawal tatkala Jin tersebut seperti mengusir sesuatu dari sebuah tempat pensil
berkepala binatang yang terdapat dirumah penulis, hingga Jin tersebut
memerintahkan penulis untuk memotong bagian atasnya.
Setan sangat menyukai patung-patung berupa makhluk hidup, seperti sebuah
magnet yang dapat menarik besi. Sesuatu yang memang tidak pernah terbesit
dan terjangkau oleh akal manusia.
Oleh sebab itu jin tersebut menyarankan agar setiap gambar atau patung
sebaiknya disimpan dan tidak perlu dipajang.
Dari point diatas kita mungkin dapat mengambil suatu korelasi mengapa sampai
saat ini Nabi menyarankan agar kita tidak perlu menyimpan patung atau gambar
(photo/lukisan) makhluk hidup, apa atau siapapun itu, di rumah. Apalagi di
tempat-tempat ibadah. Dan hal ini konon juga pernah termaktub di Kitab Kuno
Taurat (Kitab Nabi Musa – ratusan tahun sebelum Masehi) hingga saat inipun
anda tidak akan melihat patung / lukisan makhluk hidup di tempat ibadah kaum
Yahudi (ortodok).
Kitapun tidak jarang menyaksikan ritual penghadiran “arwah orang mati” (arwah
palsu) atau “roh lainnya” yang biasanya dilakukan paranormal, menggunakan
media asap aroma tertentu dan patung makhluk/boneka sebagai daya tarik untuk
menghadirkan roh tersebut. Karena memang kedua media tersebut sangat
disukai oleh setan. Asap yang beraroma tertentu merupakan daya tarik bagi
setan sebagaimana makanan lezat bagi manusia sebagai “upah” atas kesediaan
kehadiran mereka.
Ironisnya setelah mereka hadir, mereka mengaku-ngaku roh si anu, penguasa
anu, dll yang menyesatkan, sebagaimana setelah diterangkan diatas. Dan jika
sempat menyusupi jasad manusia, maka jalan terbaik mengusirnya hanya
melalui Ruqyah, metode pengusiran makhluk halus (jin setan) tanpa memenuhi
persyaratan setan, sama sekali.
Akhir kata, semoga ebook ini bermamfaat, Sisi percaya atau tidaknya ada pada
diri anda, yang terpenting tetaplah berpegang teguh dengan perintah Tuhan, dan
janganlah remehkan perintahNYA yang terkadang menurut akal kita spele.
Jika kita meninggalkan Tuhan, maka syetan akan selalu lebih kuat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment